Road to Pemilu 2009


Pemilu lagi hot-hotnya, Pilkada lebih hot lagi. Baru mendaftar jadi "bakal calon", belum jadi calon aja sudah heboh banget. Heran juga ngeliat orang berbondong-bondong ingin jadi pemimpin daerah, berlomba-lomba ingin memikul tanggung jawab semua warga. Memang sih pemimpin yang adil termasuk yang dijanjikan syurga, tapi ketika tidak bertindak adil neraka menjadi balasannya. Tapi calon pemimpin kita ini terlalu pede bisa menjadi pemimpin yang adil. Mereka lupa bahwa setiap tangisan rakyatnya yang kelaparan adalah tanggung jawabnya, Keluhan mereka tanggung jawabnya juga, ketika mereka terdzalimi termasuk oleh pungutan liar itu tanggung jawab mereka juga, Para pencuri dan koruptor yang tidak dihukum secara adil juga tanggung jawab pemimpin. Mensensejahterakan 1000 orang saja sudah tak terbayangkan terlebih berjuta-juta warga dari sabang sampai Merauke. Wajar... jika para sahabat setelah ditunjuk menjadi pemimpin, mereka malah menjadi kurus dan sulit makan, matanya sulit terpejam, rambutnya semakin putih.
Tapi negara kita butuh pemimpin, namun sulit mendapatkan pemimpin yang adil. Meskipun nantinya seorang dipilih sebagai mayoritas sebenarnya itu tidak ideal sebagaimana suara yang banyak belum tentu mewakili kebenaran. Ingat gak tahun 2004 milih calegnya bingung saking banyaknya en gak ada yang dikenal jadinya nembak aja. Yang terbaik tentunya dengan musyawah. Kita berharap suatu saat mendapatkan pemipin yang tidak mengejar popularitas, kekuasaan dan kekayaan tetapi pemimpin yang adil, taat dan merindukan syurga dan para caleg yang gak hanya tiduran dan bertamasya

Comments

Popular posts from this blog

Jual Koran Bekas

Bisnis Flexter dan DBS