Penipu

"halo... maaf... ini dengan no 081241xxxxx, maaf bu... kami dari kepolisian ingin menyampaikan bahwa kami sedang melakukan pelacakan terhadap penjahat narkoba. Nomer yang kami lacak, dialihkan ke berbagai nomer lain secara acak bu... jadi kami minta anda untuk menon-aktifkan ponsel anda selama 1 jam supaya... telepon kami tidak nyasar ke nomor ibu lagi. okey bu... kami minta tolong y bu matikan kurang lebih 1 jam saja setelah itu bisa anda aktifkan kembali. kami takut penjahatnya tidak terkejar. y bu.. terima kasih atas kerjasamanya selamat bertugas."

Begitulah kira-kira percakapan saya dengan telepon yang masuk beberapa waktu lalu. Tanpa pikir panjang ponsel pun saya matikan. Tidak lama kemudian masuk pesan singkat lewat CDMA dari ayahku yang mengatakan "kalau ada telepon yang bilang P'Har (tetanggaku) kecelakan, dia itu penipu ". Karena bingung dengan isi pesan itu saya pun menelepon ayahku untuk menanyakan hal tersebut.

Begini ceritanya...
Para ibu-ibu sedang berkumpul di mesjid, tiba-tiba anak P'har datang sambil berlari-lari mengabari bahwa ada telepon di rumah yang mengatakan bahwa ayahnya yang sedang berada di kota makassar mengalami kecelakan hebat. Bu'har yang sedang ikut ngumpul-ngumpul pun terkaget dan terjatuh lemas. Suaminya memang sedang berada di Maksassar dan saat ditelepon ponselnya tidak aktif.Ia pun menuju rumah ditemani ibuku. Sesampainya di rumah ia pun berbicara dengan penelpon itu. Dia mengaku sebagai dr.Faisal di RS. Wahidin Makassar. Ia mengatakan bahwa P'Har dalam kondisi kritis setelah mengalami kecelakaan dan butuh biaya segera untuk melakukan operasi darurat sebesar Rp.175.000.000 minta tolong dikirim lewat ATM. Bu'Har mengaku tidak punya uang sebanyak itu. Si penelepon meminta berapa saja dulu, dan kalau perlu minta dulu sama keluarga yang lain. Bu Har bilang bahwa dia tidak punya uang sebanyak itu bahakan 1jt pun tidak.
Trus ibuku nyeletuk bilang.. ada anakku di Wahidin hubungi saja dia, dia kenal p'Har. Si "dokter" bilang oo... anaknya perempuan? yang pake jilbab y bu..." bisa saya minta no telponnya. jadilah no telepon saya diberikan.
Si"dokter" mendesak, bu Har mengatakan kalau dia sama-sekali gak punya keluarga di makassar. kalau perlu saya telepon ke kantornya dulu biar nanti kantor yang urus. tapi si "dokter" tetap mendesak dan mengatakan suami ibu sedang sangat gawat dalam beberapa menit saja bisa lewat, harus segera ditolong. Bu Har membujuk tolong p...masak dokter di situ tidak punya hati nurani sama pasien gawat. si "dokter" bilang ibu ini koq pintar sekali ngomong...

Trus ibuku nyeletuk.. hati-hati bu Har sepertinya itu penipu. Setelah pembicaraan berakhir, semua tetangga datang dengan prihatin, berusaha mencari tau no UGD RS.Wahidin dan menghubungi teman-teman P'har yang berangkat bersama beliau. Ibuku berusaha menghubungiku tapi tidak bisa karena ponselku non-aktif. Di tengah kebingungn dan kepanikan didapatlah nomer telepon ibu kos tempat P'Har menginap dan bu kos bilang " ooo... P'Har lagi tidur di kamarnya"

Selidik punya selidik ternyata P' Har mendapat telepon dari "kepolisian" yang isinya kurang lebih sama dengan yang saya terima dan percaya begitu saja lalu mematikan ponselnya.

Ternyata ini sebuha penipuan besar, meminta kita untuk mematikan ponsel dan memanfaatkan waktu itu untuk melakukan penipuan mengatas namakan kita.tapi sayangnya ini juga kegagalan besar buat si penipu. So... kalau teman-teman dapat telepon serupa jangan mudah percaya, pastikan dan tetap waspada.

Comments

  1. iya bener banget penipuan kayak gini..ckckck..

    kalo gak salah hilmi anaknya pak tohir juga pernah kena kasus semacam ini..

    ReplyDelete
  2. oya...waduh para penipu emang rajanya kreatif

    ReplyDelete
  3. Tapi masih belum kreatif itu karena ketahuanq.....hehehehehe.......

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jual Koran Bekas

Dokter THT Bau Bau (Apotik PITA24) dr. Ahmad Ardhani Sp.THT-KL